Kata tanpa makna

iklan banner
[recent]

Rabu, 21 November 2018

Salahkah jika aku mencintaimu

Salahkah jika aku mencintaimu

Salah kah bila aku mencintaimu. Perihal perasaanku, aku sebenarnya sangat ingin segera melupakanmu, menghilangkan rasa ini, rasa yang menyiksaku setiap malam, rasa yang selalu membawaku pada isak tangis jika mengingatmu, aku tak tau bagaimana cara menghilangkannya, sama sepertimu yang sangat ingin tidak lagi aku menganggumu.

Tapi lagi lagi yang aku temui aku malah semakin sebegitu jatuhnya padamu. Bukan tanpa usaha aku melupakanmu, selalu aku mencobanya setiap hari. Tapi hasilnya rasa ini semakin dalam mencintaimu.

Rasanya aku ingin menangis setiap malam. Dihadapkan pada suatu keadaan membingungkan ini. Keadaan dimana aku coba melupakanmu tapi semakin aku mencintaimu lebih dalam. Aku sudah coba berkali-kali mengungkapkan rasa ini kepadamu dengan harapan mendapat ketenangan rasa. Tapi rasa itu malah semakin menjadi.

Bisakah kau ajariku bagaimana cara mudah melupakan. Kulihat setelah waktu itu. Waktu dimana  mawar yang kau titipkan. Kau rebut dengan paksaan. Dengan mudah kau berikan mawar itu kepada orang lain. Aku juga ingin segera mendapat mawar lain. Tapi semerbak mawarmu itu belum bisa hilang.

Aku sadar ini salahku, dulu kau bilang hanya menitipkan mawar itu. Tapi aku merasa kau minta untuk menjaga. Lantas sepenuh hati ku jaga rasa itu. Setelah kau minta kembali mawar itu. Aku benar-benar merasa kehilangan. Kucoba sepenuh hati merelakan. Tapi aku terlalu sayang. Aku terlalu mencintai mawar yang kau titipkan.

Aku bingung dengan semua ini. Disatu sisi aku harus merelakan disisi lain kerelaan itu hanya berbuah kecintaan yang dalam.
Selalu saja ku menemuimu dalam jalan kembali pulang.

Selasa, 13 November 2018

Ketika Hujan Mengingatkan

Ketika Hujan Mengingatkan

Ketika malam berjalan ditemani sunyi serta ingatan kelam. Derap langkah terambing oleh pengharapan tanpa kejelasan. Sejenak menarik nafas mengingat masa masa yang pernah terlewat. Aku terlalu merenungi apa yang telah usang, yang padahal tak ada gunanya untuk di kenang. Aku juga tidak paham dengan ini, bagaimana denganmu? Mampukah membantuku untuk menjelaskan apa yang aku rasakan. Sudah kucoba berkali-kali sembari menghisap nikotin, kucoba merepresentasikan rasa ini, sayangnya hanya abu dan asap yang aku temui walaupun sedikit menenangkan.

Duduk merenung dengan entah apa yang aku renungkan. Kulihat kembali pesan-pesan yang sudah aku favoritkan. Kutemui lagi rasa itu, pesan-pesan singkat yang menjelaskan betama kamu takut kehilangan, betapa kamu takut tak bersamamu lagi. Pesan-pesan itu rasanya berbisik lalu pergi lagi. Kubuka lagi pesan-pesan itu dengan penuh harap melegakan semuanya. Tapi sayang, kenangan manis yang kenyataan kelamlah yang aku jumpai. lalu ku duduk melamun mengingat lagi malam itu. "Selamat Malam Sayang" tiga kata itu mampu menerbangkan diriku untuk bersapa pada bintang. Tapi sayang, bintang melepaskanku meluncur deras untuk jatuh. Dengan percayanya diri, tubuh ini akan di tangkap awan. Lalu tersadar bahwa ternyata awan tak lagi putih tapi telah menggumpal menjadi mendung, dimana mendung dengan besar hati menangkapku yang jatuh, mendung yang menuntunku bergi pulang bersama hujan. Pergi pulang ke bumi dengan satu kenyataan yang aku bungkus dengan jutaan pengharapan. Tersadar dalam lamunan aku telah basah, aku kira basah ini dari hujan yang mengantarkanku. Ternyata basah ini dari airmata yang mengingatkanku bahwa bintang telah asyik menemani rembulan di balik mendung yang kelam.

Tersadarku dari lamunan. Rintik hujan menyadarkanku untuk mengingatkan. "Cukup saja segalanya yang telah terlewatkan, biar saja ku bawa hanyut lalu ku tenggelamkan". Kuturuti apa yang hujan minta. Kusapu air mata itu lalu ku bersihkan dengan hujan. Dingin sekali hujan menyapaku malam itu. Tapi lagi-lagi di ingatkan oleh hujan. Dinginnya diriku (kata hujan) masih lebih dingin sikap mereka yang telah bahagia dan melupakanmu. Ku terima saja kalimat itu, lalu aku beranjak dari harapan untuk melangkah pada kenyataan.
Tak Semenarik Dulukah Rinduku

Tak Semenarik Dulukah Rinduku

Tak semenarik dulu kah rinduku ? Padahal bagiku rasanya masih sama seperti rindu rindu yang telah berlalu.

Yasudahlah, seharusnya aku tau seberapa rindu itu tak akan pernah lagi mengubah sikapmu kepadaku. 
Seharusnya rindu ini sudah ku buang bersama waktu waktu yang telah berlalu pula. Tapi aku tak mampu menolak kenyataan. Masih saja rindu itu ku genggam. Kunikmati bersama heningnya malam.

Maaf jika memang sikapku ini menyebalkan. Dimana aku masih saja mengganggumu. Jangan kan kamu, aku juga merasa rasa ini menyebalkan bagiku. Masih saja kuturuti kebodohan2 yang tak penting ini. Kebodohan-kebodohan tak bertuan, kebodohan-kebodohan tak beraturan. Kebodohan yang aku anggap keindahan.

Perihal kamu bersama yang baru, Percayalah aku selalu mendoakan untuk kebahagiaanmu, kebahagiaan yang pantas kau perjuangkan dan kau dapatkan, harapku kau dan dirinya tak saling meninggalkan nanti salah satunya, karna aku tak ingin, kau ataupun dia merasakan pahitnya kehilangan. Pahitnya percaya dalam kepercayaan. Pahitnya kehilangan apa yang telah ditaruhkan pengharapan.

Dengan besar hati ku terima jika kau katakan sikapku ini terlalu berlebihan. Dan, jika memang sikapku dirasa telah melampaui batas kesabaranmu. Maki saja aku, aku sangat menerima, karna yang aku rasa, apapun yang kau ucapkan masih saja seperti sajak-sajak senja walaupun kenyataanya itu sebuah luka.

Selasa, 18 September 2018

Jalan Hidup

Jalan Hidup

Jalan Hidup dan Takdir


Allah swt menciptakan mahkluknya berbeda-beda sesuai porsinya sesuai tanggung jawabnya dan sesuai kapasitasnya sebagai makhluk. Allah mencipta berjuta-juta makhluk dengan karakter, tanggung jawab, kehidupan, dan semuanya berbeda. Seperti halnya dalam sains ada ekosistem ada habitat ada spesies dan lain sebagainya. Itu adalah wujud dari berbagai macam mahkluk Allah swt. 

Semua itu terlalu universal untuk menjadi pembelajaran. Terkadang kita memahami diri kita sendiri belum final. Akan tetapi semua itu perlu di pelajari karna dalam hadits jelas bahwa kita disuruh untuk mencari ilmu dari kandungan sampai liang lahat. Jadi tidak terbatas apapun itu ilmunya. 

Lalu, apa hubungannya dengan jalan hidup dan takdir ? Ya disini atas perenungan beberapa bulan atas beberapa kejadian yang saya alami. Begitu banyak nikmat-nikmat, keindahan, dan segala sesuatu itu saya lewatkan tanpa memikirkan hikmah dan pembelajaran dalam setiap kejadian. 
Dan hubungannya apa dengan perbedaan ? 
Jelas dari kejadian-kejadian yang saya lalui itu. Saya sadar bahwasannya saya berbeda dengan dia, dia berbeda dengan itu, itu berbeda dengan ini. Maka saya sadar. Inilah jalan hidup dimana segala sesuatu telah ditentukan dan setiap orang mempunyai jalan yang berbeda dengan hakikat yang sama yaitu satu untuk beribadah. 

Semenarik apakah perbedaan jalan hidup. Seindah apakah itu? Jalan hidup yang berbeda itu indah, tergantung bagaimana orang itu menyikapi, merenungi dan juga mensyukuri jalan itu. 
Mengeluh? Tentu ! Saya sering melakukan itu tapi beberapa kali juga saya ingat untuk apa mengeluh toh semakin kita mengeluh tidah menyelesaikan masalah, juga tidak membuat kita lebih baik.
Iri ? Jelas ! Rasa itu sering menggebu-gebu ketika melihat orang lain ada lebih dari kita baik fisik, materi, ataupun yang lainnya. Tapi lagi-lagi, untuk apa iri ? Itu sudah takdir Allah swt. Yang dipertanggung jawabkan itu perilaku kita atas apa yabg dititipkan. 
Dan masih banyak lagi rasa-rasa yang selalu membuat kita tidak pernah bisa menikmati atau mensyukuri nikmat-Nya. 

Sudah saya lalui kehidupan yang seperti itu dengan berbagai keadaan yang setiap orang berbeda. Dalam benak selalu berkecamuk kenapa tidak begitu! Andai saja aku seperti dia ! Ah kenapa sih hidupku begini. 
And than, that mind not make you better. Tapi malah makin kita merasa mengeluh.

Guys. Hidup ini simpel mudah dan menyenangkan. Kuncinya 
  1. Kita jangan terlalu memikirkan kehidupan orang lain yang lebih dari kita, tapi selalu melihat kehidupan orang yang di bawah kita.
  2. Ingat. Bahwa ada hikmah di balik semua kejadian.
  3. Segala sesuatu itu ada pertanggung jawaban. Jadi gak perlu iri kita hanya mempertanggung jawabkan apa yang dititipkan kepada kita. Bukan yang dititipkan orang lain.
  4. Berfikir dan bersyukurlah. maksutnya kita merenungi atas kehidupan yang indah ini lalu kita mensyukuri segala sesuatunya.
Nah itu sudah lebih dari cukup. Dan masih kurang satu lagi. Selalu ingat bahwa kita adalah mahkluk Tuhan dan kita bukan Tuhan. Maka bertindak layaknya sebagai mahkluk.

Dan yang terakhir. Bahwa Tuhan selalu memberi kita itu kenikmatan dan juga keberkahan tapi Tuhan membungkusnya berbeda untuk di berikan kepada setiap mahkluknya. 

Kamis, 23 Agustus 2018

Arti Cinta

Arti Cinta

Filososfi Cinta Perspektif Universal | Part II


Satu hal yang perlu kita pahami. Bahwa cinta itu universal. Cinta mempunyai objek sendiri sendiri. Dan cinta tidak terbatas hanya mencintai seseorang. Karena mencintai seseorang adalah satu dari banyaknya objek cinta itu sendiri.

Pernahkan kita suka terhadap barang tertentu. Pernahkan kita suka pada suasana tertentu.
Pasti kita cinta pada orang tua
Pernahkan kita menyayangi hewan peliharaan kita.
Pernahkan kita merasa tidak mau kehilangan terhadap suatu hal.
Maka dari sekian banyak rasa itu. Itulah cinta.

Membatasi makna cinta bahwacinta adalah suka pada seseorang atau pun pada lawan jenis. Kita terlalu naif. Dan cinta tidak hanya sekedar memikili dan dimiliki. Ikhlas, sabar, istiqomah, nyaman, tenang, bahagia, menangis. Itulah titik dari cinta.

Maka jika pada goresan tangan sebelumnya saya katakan cinta adalah hal yang abstrak. Maka inilah maksutnya bahwa cinta itu tak terbatas pada satu arti tapi cinta adalah berjuta makna dengan berjuta penafsiran

Rabu, 22 Agustus 2018

Arti Cinta

Filosofi Cinta Perspektif Universal| Part I 


Setiap orang mempunyai penafsiran sendiri tentang apa itu cinta, dan penafsiran itu mempunyai perbedaan pada setiap orang yang menafsirkan / mengartikan. Dari sudut pandang manakah cinta itu di tafsirkan maka itulah cinta menurut pribadi masing masing. Terlepas dari pengertian secara bahasa epistimologi ataupun yang lainya.

Dari sinilah. Pengertian cinta itu muncul menurut pandangan saya sendiri. Pandangan seorang laki2 pandangan dari seorang yang ber agama pandangan sebagai warga negara dan pandangan sebagai manusia seutuhnya.

Maka dari itu. Menurut manusia yg tak layak di sebut sebagai manusia ini. Cinta adalah hal yang tak pernah mempunyai arti secara hakiki. Cinta mempunyai berbagai penjabaran. Cinta adalah hal abstrak yang tak bisa di jelaskan melalui kata kata akan tetapi cinta merupakan semua feel atau rasa yang kita nik mati secara ruhaniyah maupun lahiriyah. Jadi cinta adalah hal bagaimana kita merasa tenang nyaman dan bahagia ketika batin kita dan diri kita secara esensi ini merasakan kebaahagiaan. Dan itu semua meliputi segala hal.

Lalu apakah kebahagiaan itu ? Kita bahas selanjutnya.

Terima kasih semoga memberi keberkahan untuk kita semua. 

Kamis, 19 Juli 2018

Biografi anak pertama

Kenali Aku 


Dengan bangga orang tua meemberiku nama Muhamad Agus Bastian. Entah apa yang mendasari orang tuaku menamai itu. Tapi dalam benakku, pemberian nama buka dari orang tuaku, ada zat yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah apakah zat itu. Dan kebanyakan orang menyebutnya Allah (Tuhan). Ya, aku lebihmeyakini yang memberiku nama bukan orangtua ku, tapi memang sudah kehendak atau takdirku untuk mendapatkan nama itu.

Tidak ada yang spesial tentang diriku, aku sama halnya dengan orang lain dengan kodratnya sebagai manusia. Tidak ada beddanya dengan lain. ya hanya seorang hamba yang mempunyai tanggung jawab atas segala sesuatu yang Tuhan titipkan kepada saya.

Kembali lagi dengan Siapa Aku ?
Aku adalah seorang yang di konstruksikan oleh seluruh manusia bahwa aku adalah seorang laki-laki, dengan segala ciri-ciri seorang laki-laki. tidak terlalu penting aku dari keluarga yang seperti apa dan lain sebagainya. yang cukup saya ingat dan sahabat-sahabat pembaca ingat. bahwa aku hanya perlu memikirkan, bagaimana aku kedepan, dan seberapa manfaat untuk orang sekitar terlebih untuk pencipta.

aku berpendapat untuk diriku sendiri. bahwasanya aku adalah aku yang akan dipandang beda setiap orang.