Kata tanpa makna

iklan banner

Selasa, 13 November 2018

Tak Semenarik Dulukah Rinduku

Tak semenarik dulu kah rinduku ? Padahal bagiku rasanya masih sama seperti rindu rindu yang telah berlalu.

Yasudahlah, seharusnya aku tau seberapa rindu itu tak akan pernah lagi mengubah sikapmu kepadaku. 
Seharusnya rindu ini sudah ku buang bersama waktu waktu yang telah berlalu pula. Tapi aku tak mampu menolak kenyataan. Masih saja rindu itu ku genggam. Kunikmati bersama heningnya malam.

Maaf jika memang sikapku ini menyebalkan. Dimana aku masih saja mengganggumu. Jangan kan kamu, aku juga merasa rasa ini menyebalkan bagiku. Masih saja kuturuti kebodohan2 yang tak penting ini. Kebodohan-kebodohan tak bertuan, kebodohan-kebodohan tak beraturan. Kebodohan yang aku anggap keindahan.

Perihal kamu bersama yang baru, Percayalah aku selalu mendoakan untuk kebahagiaanmu, kebahagiaan yang pantas kau perjuangkan dan kau dapatkan, harapku kau dan dirinya tak saling meninggalkan nanti salah satunya, karna aku tak ingin, kau ataupun dia merasakan pahitnya kehilangan. Pahitnya percaya dalam kepercayaan. Pahitnya kehilangan apa yang telah ditaruhkan pengharapan.

Dengan besar hati ku terima jika kau katakan sikapku ini terlalu berlebihan. Dan, jika memang sikapku dirasa telah melampaui batas kesabaranmu. Maki saja aku, aku sangat menerima, karna yang aku rasa, apapun yang kau ucapkan masih saja seperti sajak-sajak senja walaupun kenyataanya itu sebuah luka.

2 komentar: